KABUPATEN PROBOLINGGO – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Waras Krisdiono meminta ada perhatian khusus dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terkait turunnya harga telur ayam yang membuat para peternak kelimpungan.
Menurut wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan anjloknya harga telur ayam. Faktor over suply atau stok yang melimpah membuat harga kian menurun.
“Beberapa daerah mengaku suplai yang banyak membuat harga telur ayam turun. Ini tidak boleh dibiarkan, agar tidak terus berdampak buruk bagi peternak,” ucap Waras Krisdiono.
Pihaknya berharap ada perhatian khusus dari dinas terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo. Termasuk perlu ada regulasi khusus yang memudahkan peternak agar persoalan anjloknya harga tidak merugikan.
Turunnya harga telur dirasakan betul oleh para peternak. Faridi, peternak ayam petelur asal Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, misalnya. Kepada pdiperjuangan-jatim.com, Selasa (28/9/2021) Faridi mengaku kelimpungan karena harga telur kian anjlok.
“Biasanya harga jual Rp 19-21 ribu per kilogram, sekarang anjlok sampai Rp 14 ribu per kilogram. Kalau ini dibiarkan, bisa gulung tikar,” jelas pemuda pengagum Bung Karno ini.
Lanjutnya, kondisi itu sudah terjadi selama 1 bulan. Padahal biasanya hanya berlangsung maksimal 2 minggu.
“Semoga ini cepat stabil harganya, kami berharap kepada pihak terkait, baik dinas maupun dewan yang membidangi. Kami tidak apa karena stok melimpah, apa ada permainan broker,” kata Farid menduga-duga. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS