MADIUN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun Ristyan Angger Rotachaesa mengecek progres renovasi jembatan yang berada di wilayah RT 01 Dusun Kedung Gulun, Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Legislator PDI Perjuangan yang akrab disapa Mas Angger ini mengatakan, renovasi jembatan tersebut merupakan realisasi usulan masyarakat yang disampaikan kepadanya saat jaring aspirasi beberapa waktu lalu.
Waktu itu, masyarakat mengeluhkan kondisi jembatan yang tidak bisa dilewati pada saat hujan karena terlalu rendah. Debit air sungai yang naik menutup jembatan sehingga mengakibatkan jembatan tidak bisa dilewati.
“Sebelumnya sudah ada tetapi kondisinya memprihatinkan dan tidak layak pakai. Karena jembatan kurang tinggi, kalau hujan deras maka jembatan terendam air sungai,” bebernya saat memantau pekerjaan renovasi jembatan, Jumat (25/6/2021).
Mas Angger menjelaskan, jembatan tersebut menjadi penghubung warga dua dusun di dua desa yakni Dusun Kedung Gulun (Desa Babadan) dan Dusun Balong Sono (Desa Jeruk Gulung). Ada sekitar 90 KK yang tinggal di dua dusun tersebut.
“Jembatan ini menjadi titik strategis karena merupakan penghubung dua dusun di dua desa tersebut. Kalau tidak ada jembatan ini, warga di dua dusun tersebut jika hendak menyeberang harus memutar jalan, dan itu lebih jauh,” terang dia.
Renovasi jembatan diperkirakan selesai 3 bulan. Pun, pekerjaan dilakukan dengan sistem padat karya yang melibatkan warga sekitar sebagai pekerja. “Sejauh ini progresnya sudah 40 persen dan tidak ada kendala,” ungkap Mas Angger.
Sementara itu, Sartono, salah seorang warga setempat mengatakan, keberadaan jembatan tersebut sangat penting bagi masyarakat sekitar, terutama dalam bidang pertanian dan perekonomian.
Karena mayoritas mata pencaharian warga sekitar adalah petani, jadi keberadaan jembatan ini sangat penting untuk akses keluar masuk kendaraan yang mengangkut hasil pertanian.
“Terima kasih atas bantuan Mas Angger, karena jembatan ini sangat diperlukan masyarakat untuk jalur perekonomian warga sekitar. Sebelum direnovasi tidak bisa dilewati, apalagi kalau hujan, jembatannya tertutup air. Sekarang sudah lebih tinggi jadi meskipun banjir nanti masih bisa dilewati,” kata Sartono yang juga Ketua RT setempat.
Dia mengaku, masyarakat sengaja memilih menyampaikan lewat jalur jaring aspirasi karena jika disampaikan melalui usulan ke pihak desa belum tentu bisa realisasi dengan cepat.
“Kalau kita menunggu dana desa yang jelas untuk realisasinya kita Ndak tahu, Mungkin kalau di desa kan nunggu prioritas mana yang harus didahulukan. Kalau lewat mas Angger alhamdulillah cepat terealisasi,” ucapnya.
Ketua RT 01 Dusun Kedung Gulun Desa Babadan Lor ini menceritakan, sebenarnya masyarakat sudah pernah menyampaikan usulan renovasi jembatan kepada pihak desa beberapa tahun lalu melalui Musdus. Karena tak kunjung terealisasi, akhirnya disampaikan kepada Mas Angger lewat Jaring Aspirasi.
“Termasuk cepat ini, belum ada satu tahun sudah realisasi. Selain jembatan, program yang sudah terealisasi ada lampu penerangan jalan dan drainase,” katanya. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS