SURABAYA – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana minta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dimulai Juli mendatang ditinjau ulang. Pasalnya, perkembangan kasus Covid-19 di seluruh daerah trendnya naik.
“Kita wajib berpikir ulang rencana PTM di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah di Jawa Timur mungkin bisa dilakukan di daerah tertentu yang dipastikan sudah aman, dengan kasus terinfeksi Covid-19 yang sudah melandai syukur-syukur menurun,” kata Renny, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (25/6/2021).
PTM di daerah yang kasus Covid-nya melandai, lanjut Renny, itupun harus disiapkan secara matang regulasinya. Seperti berapa lama proses PTM, berapa persen siswa di dalam kelas, serta pemberlakuan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan terjaga dengan baik.
“Satgas di setiap sekolah sudah siap. Jangan sampai daerah yang awalnya melandai, karena menerapkan PTM yang kurang persiapan, bisa menimbulkan klaster baru,” terang Bendahara DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Politisi asal Kota Kediri ini pun memaklumi siswa sudah mulai jenuh, belajar, bermain, dan beraktifitas di rumah. “Tapi semangat untuk bisa membuka PTM harus diimbangi dengan disiplin yang tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 terus meningkat di sejumlah Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Situs kominfo.jatimprov.go.id melaporkan, data Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, per 24 Juni 2021, pasien konfirmasi positif Covid-19 tembus sebanyak 945 kasus baru.
Dengan penambahan 945 kasus baru hari ini, jumlah warga Jatim yang telah terjangkit Covid-19 sejak pertengahan Maret tahun lalu menjadi 166.831 orang.
Coronavirus disease 2019 akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) dan mutasinya ini juga mengakibatkan kematian 12.981 jiwa dengan penambahan 51 orang meninggal.
Sementara angka konfirmasi kesembuhan secara kumulatif tercatat 148.264 orang dengan penambahan 394 sembuh hari ini.
Akibat adanya lonjakan yang cukup signifikan tersebut menjadikan 3 daerah masuk zona merah, yakni Kabupaten Bangkalan, Ponorogo, dan Ngawi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS