MALANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambangi Kota Batu dan Kabupaten Malang, Sabtu (22/5/2021). Dalam kesempatan ini Sandiaga dibuat terpukau oleh pesona dan daya tarik wisata yang ada di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Pagi hari, ia dibuat takjub oleh pemandangan yang tersaji di Kota Batu. Bahkan ia juga memberikan julukan Kota Batu, sebagai kotanya para pasangan pernikahan muda.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berterima kasih atas apresiasi yang diberikan Menparekraf. Ia juga menuturkan bahwa Kota Batu secara sarana prasarana dan pelayanan siap untuk kembali membuka diri terhadap wisatawan yang akan datang.
“Kita mendapat support dari Kemenparekraf. Terima kasih meng-endorse Kota Batu menjadi Honeymoon City, kita siap menyambut wisatawan namun harus tetap protokol kesehatan,” ungkap Dewanti.
Menurut Sandiaga, Kota Batu memiliki segala hal untuk menunjang aktivitas pariwisata. Dia bahkan memproyeksikan Kota Batu akan segera memasuki era keemasan pasca pandemi Covid-19 berakhir.
“Kota Batu punya sejarah, pada suatu saat setelah pandemi, Kota Batu akan memasuki era keemasan sebagai kota berbasis wisata kami pemerintah pusat akan mendukung dan berkolaborasi,” ungkap Sandiaga.
Sementara itu di Kabupaten Malang, Menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut kembali dibuat takjub di Cafe Sawah yang berada di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang.
Dia bahkan tidak ragu untuk mengatakan bahwa salah satu desa wisata yang sukses di Indonesia salah satunya di Pujon Kidul, Kabupaten Malang.
Program desa wisata memang menjadi program unggulan Kemenparekraf. Sehingga, ia menginginkan masyarakat sebagai elemen gang aktif dalam pengelolaan desa wisata.
Sandiaga bahkan menyebutkan bahwa, Desa Pujon Kidul seharusnya menjadi percontohan Desa Wisata Nasional.
“Jadi melalui peningkatan kapasitas agar masyarakat naik kelas. Nah, Pujon kidul kan sudah berkembang, saya harap bisa jadi percontohan,” kata Sandi.
Di hadapan Menparekraf, Bupati Malang H.M. Sanusi memamerkan potensi yang dimiliki Desa Wisata Pujon Kidul. Sanusi menyinggung bahwa Desa Pujon Kidul saat ini memang telah menjadi desa percontohan untuk pengembangan potensi desa wisata di daerah lain.
“Cafe Sawah ini dulu memang sawah murni lalu dibuat cafe di tengah-tengah sawah. Kalau kata orang Jawa, pak Kades sini (Pujon Kidul) kumat gendengnya,” sebut Sanusi.
Pria yang akrab disapa Abah Sanusi itu bahkan mengaku sangat optimistis, jika desa wisata Pujon Kidul akan dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik Nasional dalam kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.
“Kita berharap Desa Wisata Pujon Kidul bisa kembali juara, semua fasilitas yang menjadi persyaratan Dewan Juri dari Kemenparekraf sudah lengkap disini, seperti toilet yang bersih dan sehat, lantas ada digitalisasi dan terus menyajikan konten kreatifnya, sudah bagus dan butuh dikembangkan lagi,” ungkap Sanusi.
Sekilas mengenai ADWI, merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa Wisata yang berprestasi serta memiliki potensi. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS