MAGETAN – Lambatnya kinerja pemerintah kabupaten dalam penanganan bencana, kenaikan harga pupuk beberapa waktu lalu, dan anjloknya harga gabah di masa panen. Adalah sejumlah keluhan warga yang mengemuka dalam serap aspirasi masa reses ke-II yang digelar Ketua Komisi D DPRD Magetan, Suyono Wiling.
Soal penanganan bencana, beberapa waktu lalu sejumlah desa terdampak bencana banjir dan longsor. Namun, menurut warga, sampai saat ini belum ada penanganan serius dari pihak pemerintah.
Kemudian soal mahal dan sulitnya pupuk yang dialami petani Kecamatan Plaosan pada beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi persoalan tersendiri. Apalagi mayoritas warga Plaosan berprofesi sebagai petani. Persoalan tak kalah pelik di bidang pertanian yakni turunnya harga jual gabah justeru pada masa panen.
Atas persoalan-persoalan itu, warga berharap Suyono Wiling bisa mencarikan solusi.
“Nanti kita koordinasikan dengan dinas terkait. Kita urai satu persatu permasalahannya ini. Kenapa ada kelambatan penanganan bencana. Kita telusuri juga kenapa pupuk sulit didapat, apa ada pihak atau oknum yang bermain?” terang Suyono Wiling kepada warga dalam reses di Desa Bogoarum Kecamatan Plaosan, Rabu (5/5/2021) malam.
Pada reses itu, Suyono Wiling juga mengundang para pengurus Partai dari tingkat PAC, dan Pengurus Ranting se-Kecamatan Plaosan. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS