Selasa
26 November 2024 | 7 : 36

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, SanDi Siapkan Program Bosda bagi 400 Ribu Siswa

pdip-jatim-sandi-sanusi-didik-malang

MALANG – Pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati nomor urut 1, Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) menyiapkan beberapa program unggulan Malang Makmur. Salah satunya di sektor pendidikan, yakni melalui program peningkatan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).

”Sudah kita hitung, dengan kekuatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita mampu membiayai Bosda untuk sekitar 400 ribu siswa,” kata Sanusi, Selasa (3/11/2020).

Ratusan ribu siswa yang bakal menerima Bosda tersebut, terang Abah Sanusi, sapaan cabup petahana tersebut, mencakup pelajar mulai dari jenjang SD (Sekolah Dasar), MI (Madrasah ibtidaiyah), SMP (Sekolah Menengah Pertama), maupun MTs (Madrasah tsanawiyah).

Baca juga: Majukan Tanah Kelahiran, “Milenial Utas” Malang Hidupkan Ekonomi Kreatif

”Untuk merealisasi program unggulan Malang Makmur di sektor peningkatan Bosda ini, bakal kita anggarkan Rp 4,2 triliun,” jelasnya.

Dia menyebut, anggaran Bosda mencapai triliunan itu sudah melalui beberapa pertimbangan. Di antaranya guna memenuhi kebutuhan untuk kewajiban membayar karyawan, hingga belanja tidak langsung.

Sesuai hasil pemetaan dan perhitungannya, alokasi anggaran yang bakal disiapkan tersebut dianggap mampu meng-cover kebutuhan Bosda Kabupaten Malang.

Pasalnya, nominal Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) para pelajar SD dan SMP sederajat di Kabupaten Malang, hanya mencapai puluhan ribu rupiah.

”Untuk pembiayaan pendidikan gratisnya itu sesuai dengan SPP yang mereka lakukan (bayarkan, red) sekarang. Untuk SD itu rata-rata SPP-nya Rp 20 ribu, sedangkan SMP rata-rata di bawah Rp 75 ribu,” bebernya.

Sedangkan untuk Bosda Kabupaten Malang yang bakal dialokasikan, mencapai nominal Rp 50 ribu untuk pelajar SD sederajat. Sedangkan untuk pelajar SMP sederajat adalah Rp 75 ribu.

”Dengan anggaran segitu, seharusnya di setiap sekolahan sudah tidak melakukan penambahan (penarikan, red) SPP,” terang Abah Sanusi.

Program yang sudah dia sampaikan saat debat publik perdana pada Jumat (30/10/2020) lalu, menurut Sanusi, berlatar belakang dari beberapa laporan yang disampaikan kepadanya soal masih adanya penarikan SPP yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan.

”Nanti kalau saya sudah jadi bupati, akan kita sesuaikan. Jadi nanti kita lakukan di lapangan, yang masih menarik lebih ya nanti kita atur,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam rangkaian kampanyenya kemarin, pasangan SanDi menyasar wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

Pada kesempatan itu, Abah Sanusi bertemu dengan beberapa elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, kelompok tani, komunitas sosial hingga kelompok pemuda. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...