MALANG – Pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati nomor urut 1, Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) menyiapkan beberapa program unggulan Malang Makmur. Salah satunya di sektor pendidikan, yakni melalui program peningkatan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
”Sudah kita hitung, dengan kekuatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita mampu membiayai Bosda untuk sekitar 400 ribu siswa,” kata Sanusi, Selasa (3/11/2020).
Ratusan ribu siswa yang bakal menerima Bosda tersebut, terang Abah Sanusi, sapaan cabup petahana tersebut, mencakup pelajar mulai dari jenjang SD (Sekolah Dasar), MI (Madrasah ibtidaiyah), SMP (Sekolah Menengah Pertama), maupun MTs (Madrasah tsanawiyah).
Baca juga: Majukan Tanah Kelahiran, “Milenial Utas” Malang Hidupkan Ekonomi Kreatif
”Untuk merealisasi program unggulan Malang Makmur di sektor peningkatan Bosda ini, bakal kita anggarkan Rp 4,2 triliun,” jelasnya.
Dia menyebut, anggaran Bosda mencapai triliunan itu sudah melalui beberapa pertimbangan. Di antaranya guna memenuhi kebutuhan untuk kewajiban membayar karyawan, hingga belanja tidak langsung.
Sesuai hasil pemetaan dan perhitungannya, alokasi anggaran yang bakal disiapkan tersebut dianggap mampu meng-cover kebutuhan Bosda Kabupaten Malang.
Pasalnya, nominal Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) para pelajar SD dan SMP sederajat di Kabupaten Malang, hanya mencapai puluhan ribu rupiah.
”Untuk pembiayaan pendidikan gratisnya itu sesuai dengan SPP yang mereka lakukan (bayarkan, red) sekarang. Untuk SD itu rata-rata SPP-nya Rp 20 ribu, sedangkan SMP rata-rata di bawah Rp 75 ribu,” bebernya.
Sedangkan untuk Bosda Kabupaten Malang yang bakal dialokasikan, mencapai nominal Rp 50 ribu untuk pelajar SD sederajat. Sedangkan untuk pelajar SMP sederajat adalah Rp 75 ribu.
”Dengan anggaran segitu, seharusnya di setiap sekolahan sudah tidak melakukan penambahan (penarikan, red) SPP,” terang Abah Sanusi.
Program yang sudah dia sampaikan saat debat publik perdana pada Jumat (30/10/2020) lalu, menurut Sanusi, berlatar belakang dari beberapa laporan yang disampaikan kepadanya soal masih adanya penarikan SPP yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan.
”Nanti kalau saya sudah jadi bupati, akan kita sesuaikan. Jadi nanti kita lakukan di lapangan, yang masih menarik lebih ya nanti kita atur,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam rangkaian kampanyenya kemarin, pasangan SanDi menyasar wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Pada kesempatan itu, Abah Sanusi bertemu dengan beberapa elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, kelompok tani, komunitas sosial hingga kelompok pemuda. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS