MALANG – Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang Drs HM Sanusi MM-Drs H Didik Gatot Subroto SH MH, sedang fokus memaksimalkan kampanye daring.
Saat ini, mereka menyiapkan sebuah platform digital yang terintegrasi, sehingga, para pemilih bisa melihat program-program pasangan Sanusi-Didik (Sandi) di dunia maya.
Direktur Sanusi Center, Zulham Akhmad Mubarrok menjelaskan, pihaknya sudah melakukan survei terkait penerimaan informasi di Kabupaten Malang. Sejauh ini dari data yang sudah terkumpul, didapati bahwa informasi yang paling banyak diserap berasal dari WhatsApp (WA).
“Untuk saat ini pola kampanyenya kami ubah. Setelah kampanye tatap muka kurang optimal, kami coba ubah dengan memaksimalkan kampanye melalui share WhatsApp. Setelah itu baru platform lain yakni Facebook, Instagram, dan Youtube. Tetapi, semua platform itu kami integrasikan satu sama lain,” kata Zulham, Minggu (25/10/2020).
Selain melalui virtual, tim pemenangan paslon nomor urut 1 itu juga memaksimalkan kampanye tatap muka meski dengan kapasitas terbatas. Di antaranya dengan memaksimalkan tim pemenangan yang ada di setiap kecamatan.
Tim kecil tersebut diberikan tugas untuk langsung turun ke masyarakat, terutama ke komunitas-komunitas.
“Jadi kami coba membuat kegiatan kecil-kecil di masyarakat dengan massa terbatas. Kegiatan tersebut dilakukan di banyak tempat, seantero Kabupaten Malang,” tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya tak mau ambil pusing dengan langkah-langkah kampanye paslon lain. Yang paling penting, sebutnya, adalah konsolidasi antara para relawan dan partai koalisi pendukung.
Pihaknya optimistis akan memenangkan Pilkada Kabupaten Malang 2020. Apalagi, terang Zulham, pihaknya saat ini melihat partai-partai koalisi pengusung SanDI masih sangat solid.
“Bahkan mereka bekerja sangat baik dan sangat membantu dalam proses kampanye ini. Kalaupun ada riak-riak kecil di lapangan, semua masih terkendali,” terang Zulham.
Meski saling bersaing dalam kontestasi pemilu, imbuhnya, Cabup Sanusi tetap berupaya menjaga agar masyarakat tidak terkotak-kotak. Untuk itu dalam setiap kesempatan, Sanusi selalu berusaha untuk tetap membangun silaturahmi.
“Hal itu dilakukan Abah Sanusi sekaligus juga untuk menunjukkan bahwa perbedaan pandangan dan dukungan politik tidak perlu sampai memutuskan silaturahmi,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS