Selasa
26 November 2024 | 3 : 25

Sidak Penyaluran BST di Kantor Pos Kebonrojo, Cak Ji Temukan Ini

pdip-jatim-armuji-kantor-pos

SURABAYA – Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial di Kantor Pos Besar Kebonrojo Surabaya mendapat perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ir Armuji. Pasalnya, dia banyak mendapat laporan masih banyak kerumunan saat pencairan BST.

Untuk itu, Armuji melakukan sidak saat penyaluran BST di Kantor Pos Besar Kebonrojo Surabaya, Jumat (12/6/2020). Dia menyaksikan, selain pengantre BST abaikan physical distancing, bilik disinfektan pun hanya menjadi pajangan .

Kali pertama tiba di Kantor Pos, Armuji minta warga untuk menjaga jarak.  “Ayo ibu-ibu, bapak-bapak tolong berjarak kalau antre. Jangan bergerombol gini,” pinta Cak Ji, sapaan akrabnya.

Menurutnya, Surabaya sudah selesai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, kata Armuji, bukan berarti tidak ada lagi potensi penularan virus Corona (Covid-19).

Karena itu, tambah Armuji, selama masa transisi, fasilitas pencegahan penularan Covid-19 di tempat-tempat umum seperti di Kantor Pos Besar Kebonrojo, harus tetap diperhatikan.

“Air tidak tersedia, bilik disinfektan tak digunakan. Hal ini harus diperhatikan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini.

“Dalam antrean ini juga bergerombol. Jaga jarak yang disampaikan oleh pemerintah tidak terjadi di sini,” tambahnya.

Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini mendesak Kepala Kantor Pos Besar Kebon Rojo agar melakukan evaluasi dan perbaikan, sebelum muncul klaster baru penyaluran BST di kantor pos.

Dia pun memberi masukan kepada Kepala Kantor Pos Besar Kebonrojo, mulai dari pemasangan tenda agar orang tidak kepanasan saat mengantre.

“Mungkin terlalu panas, jadi bergerombol mencari tempat teduh. Maka, solusinya adalah didirikan tenda. Ini untuk mengurangi gerombolan,” terang Armuji.

Disamping itu, Cak Ji juga menyaksikan langsung penyaluran bantuan yang ada di dalam. Dari pengamatannya, jaga jarak sudah diterapkan dari mengatur tempat duduknya.

“Lalu yang di dalam sudah cukup bagus tertata rapi. Cuma yang di luar itu tolong diperhatikan,” imbuh Cak Ji.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan sangat penting agar tidak menjadi kluster baru. Pihaknya tidak ingin muncul kluster lagi pasca penerimaan BST.

“Mereka menerima uang Rp600 ribu, tapi kalau mereka membawa virus dan bisa menularkan ke orang lain ini justru lebih celaka daripada Rp600 ribu yang mereka ambil,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...