TRENGGALEK – Menghadapi situasi new normal, Pemkab Trenggalek menyiapkan beberapa strategi. Tatanan kehidupan baru ini disiapkan agar berbagai aktifitas masyarakat bisa tetap berjalan namun selalu diiringi dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Berbagai kebijakan new normal akan disiapkan di berbagai sektor seperti pariwisata, pendidikan, maupun sektor transportasi.
“Saya tegaskan bahwa koridor new normal ini tidak bisa berdamai dengan covid-19. Kalaupun Hari Raya ini kita harus saling memaafkan, satu-satunya seumur hidup saya yang tidak bisa saya maafkan adalah Corona,” kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin
Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri Halal Bilhalal Online bersama seluruh jajaran Pemkab Trenggalek di Smart Center, Selasa (26/5/2020).
Sebagai bentuk pemulihan new normal, beberapa kegiatan masyarakat akan bisa dipilah mana saja kegiatan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan sesuai dengan resiko dari masing-masing aktifitas tersebut.
Selain itu, lanjut Nur Arifin, Pemkab Trenggalek akan terus mengkaji dampak sosial ekonomi jika new normal sudah mulai diterapkan. Khususnya sektor pariwisata, pendidikan, dan transportasi yang sifatnya lokal.
“Seperti pariwisata pendidikan, mungkin perlahan-lahan kita buka Bulan Juli atau Agustus kita mulai buka bertahan,” terang bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini.
Untuk sektor pariwisata, tambah Gus Ipin, sapaan akrabnya, Pemkab Trenggalek mempunyai konsep higien tourism by reservation atau pariwisata berdasarkan pesanan. Sehingga setiap wisatawan yang akan datang ke Trenggalek harus melakukan proses pemesanan terlebih dahulu.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan, tracing riwayat perjalanan, maupun hunian yang akan dihuni wisatawan untuk melokalisir risiko penyebaran Covid-19.
“Ini bentuk situasi baru yang akan kita hadapi, termasuk di sisi transportasi mungkin kita aktifkan sepertiga dari kapasitas normal. Sehingga transportasi di dalam kota tetap bisa berjalan. Nah ini secara bertahap kita akan buka,” ungkapnya.
Langkah ini juga sebagai upaya jaring pengaman ekonomi disamping jaring pengaman sosial yang secara bertahap juga sudah mulai diberikan.
“Intinya saya juga minta tolong UMKM ini yang paling dapat stimulus paling banyak, di-injeksi betul karena struktur ekonomi kita di pertanian 23 persen, 40 persen lebih di jasa perdagangan yang notabene ditopang oleh ekonomi mikro kecil dan menengah,” jelas dia.
“Sehingga perlu diberikan stimulan, stimulan ini berupa capital atau modal bisa jadi keahlian, bisa jadi akses terhadap pasar dan lain sebagainya,” lanjut Gus Ipin.
Dia pun menegaskan bahwa bauran-bauran kebijakan dalam menghadapi situasi new normal ini akan dikaji lebih lanjut dan akan segera diimplementasikan.
Selain itu, untuk mengawal pelaksanaan new normal, Gus Ipin berpesan untuk P-APBD maupun Induk di 2021 jika tidak mengarah kepada situasi new normal maka akan dilakukan evaluasi bahkan sampai ke arah penghapusan.
“Itu arahan saya, sehingga nanti ke depan kita bisa survive, tidak terpuruk, tetapi bisa tetap bangkit meroket tanpa kehilangan atau tanpa menghadapi penyebaran penyakit yang semakin luas,” tegasnya.
“Jadi penyakitnya bisa kita kendalikan tapi kegiatan kita nanti juga secara terukur bisa kita buka satu persatu,” pungkas Gus Ipin. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS