JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan PDI Perjuangan akan berjuang keras wujudkan visi Presiden Jokowi yang ingin membawa negara ini keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah pada 2045, atau satu abad setelah Indonesia merdeka.
Hasto mengungkapkan, PDI Perjuangan akan mewujudkan visi Presiden dengan berupaya melahirkan haluan negara melalui MPR-RI.
“Melalui haluan negara ini, perjuangan kita mewujudkan visi 2045 akan berbuah nyata. Untuk itulah kita berjuang memenangkan Pemilu Presiden dan Legislatif, demi terwujudnya haluan bagi negara ini,” kata Hasto, di Monumen Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (20/10/2019).
Hal itu dia sampaikan ketika menyampaikan Pidato Politik dalam acara Doa Bersama dan Tasyakuran atas Pelantikan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin sebagai Presidan dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Hasto menegaskan haluan negara juga akan menjadi panduan bagi generasi muda kita dalam memimpin negeri ini. Sehingga, pembangunan bangsa ada dalam rel yang berkelanjutan.
“Karena itu mari kita tanpa kenal lelah mengawal Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma’ruf Amin, karena politik itu adalah kerja membangun peradaban,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Hasto juga mengungkapkan kepemimpinan Indonesia di pentas dunia dalam sejarah. Wujud kepemimpinan itu adalah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955, atau hanya 10 tahun setelah Indonesia merdeka.
“Bayangkan di tahun 1955 kita sudah memimpin Asia-Afrika. Bangsa-bangsa Asia-Afrika tergetar oleh Dasasila Bandung dalam berjuang demi kemerdekaan,” kata Hasto.
Pihaknya optimistis, kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin mampu menjadikan Indonesia meraih kemajuan berbasiskan kemandirian. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi pemimpin kembali di panggung dunia.
“Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia, minimal Asia-Afrika, di bawah kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma’ruf,” tegasnya.
Ribuan kader PDI Perjuangan dari berbagai daerah menghadiri Doa Bersama dan Tasyakuran ini.
Selain Pidato Politik, acara Tasyakuran dan Doa bersama ini diisi oleh beragam kegiatan seperti Marching Band, Tausiyah Kebangsaan, Potong Tumpeng hingga Pentas Musik Campursari. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS