JOMBANG – Cawagub Puti Guntur Soekarno mengatakan, kasus stunting atau kurangnya asupan gizi pada balita bukan masalah hitung-hitungan statistik. Namun persoalan yang menyebabkan balita tumbuh kerdil itu justru lebih jauh mengenai persoalan kemanusiaan.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Menurut Puti, persoalan stunting yang masih ada di Jawa Timur harus dientaskan. “Ini bukan masalah hitung-hitungan statistik, stunting itu persoalan kemanusiaan,” kata Puti, saat silaturahmi dengan ratusan perempuan di Bale Tani, Desa Banjar Agung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jumat (13/4/2018).
Pernyataan yang dia sampaikan bukan omong kosong, atau hanya katanya belaka. Cucu proklamator Bung Karno ini telah melihat langsung serta mengajak dialog dengan perempuan yang anaknya terkena stunting di Desa Kayen, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek beberapa waktu lalu.
Mantan anggota DPR RI dua periode itu juga menyampaikan dua program prioritas yang menjadi komitmen dirinya dengan Cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi beban keluarga miskin di Jawa Timur.
“Pertama Program Keluarga Harapan (PKH) Super dan kedua pendidikan digratiskan dilanjutkan (Dik Dilan),” ucapnya.
Untuk program PKH Super, ungkap Puti, pihaknya akan memberikan kepada kepala keluarga miskin dan sangat miskin dengan permodalan, agar mengurangi beban ekonomi keluarga.
Pihaknya juga berkomitmen memberikan paket nutrisi untuk keluarga miskin dan sangat miskin dengan memberikan daging, susu dan telur secara berkala.
“Kami juga memberikan kartu Jatim Sehat bagi masyarakat Jatim yang belum tercover dengan BPJS Kesehatan, serta Rumah Sakit tanpa nolak,” ungkpanya.
Sementara untuk Pendidikan, pihaknya berkomitmen dengan Gus Ipul memberikan pendidikan gratis bagi SMK dan SMA Negeri di Jawa Timur, termasuk memberikan beasiswa bagi keluarga miskin dan berprestasi.
“Begitupun mengenai Bosda Madin, kami juga tingkatkan program tersebut dengan dinaikkannya insentif bagi ustadz dan ustazah serta hafid dan hafidzoh di kalangan Pesantren,” ungkapnya.
Di Bale Tani, Puti didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari, anggota Fraksi PDIP DPR RI Sadarestuwati, dan para kader PDIP, serta perwakilan partai pendukung Gus Ipul-Puti.
Kehadiran alumnus FISIP UI ini disambut ratusan masyarakat setempat dari berbagai elemen dengan Sholawat Badar hingga melantunkan lagu Kabeh Sedulur Kabeh Makmur.
“Alhamdulillah acara hari ini juga dihadiri tokoh masyarakat Jombang di antaranya ada pengurus pensiunan Pegawai Negeri Jombang, ini Bu Cecep. Alhamdulillah, sepupunya Gus Solah juga hadir,” jelas Sadarestuwati.
Acara yang digelar di Pendopo Bale Tani itu juga dihadiri pengurus Fatayat NU Jombang, serta sejumlah kyai dan bu nyai. “Kami mohon doa dan jangan lupa pada tanggal 27 Juni mendatang untuk pilih nomor 2 Gus Ipul dan Mbak Puti,” ajak politisi yang akrab disapa Mbak Estu ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS