SELAMA memimpin Kota Surabaya sebagai wakil wali kota tahun 2000, dan sebagai wali kota selama 2002-2010, Bambang DH telah meletakkan pondasi-pondasi pemerintahan yang baik. Perubahan dan pembangunan kota dilakukan pada rel yang benar. Kinerja positif itu sangat dirasakan manfaatnya oleh warga kota dan pemimpin penerusnya.
Ada 4 kunci sukses yang dilakukan Bambang DH sehingga dinilai berhasil memimpin Surabaya:
1. Pemerintahan yang akuntable. Akuntabilitas menjadi kunci pembuka di awal-awal Bambang DH memimpin Surabaya, di mana saat itu situasinya sangat sulit, yakni citra pemerintah yang buruk, dan tingkat kepercayaan rakyat yang rendah terhadap birokrasi.
2. Transparansi. Bambang DH membangun transparansi di berbagai bidang, baik dalam reformasi birokrasi maupun perbaikan kinerja. Sebagaimana diketahui, salah satu citra buruk pemerintah adalah maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Kalau berbicara masalah kehilangan uang negara, maka sebagian besar korupsi terjadi pada pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu, upaya menghapus korupsi diawali Bambang DH dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pengadaan barang dan jasa, yang dikenal dengan e-procurement.
Tahap berikutnya, rangkaian kegiatan ini berkembang mulai e-budgeting, e-delivery, e-contracting, e-controlling, dan e-performance.
Bambang DH sadar, bahwa sistem sebagus apapun tanpa didukung personel yang baik, tidak akan optimal. Oleh karena itu, untuk mendukung sistem yang sudah terbangun tersebut, dalam promosi jabatan, Bambang DH menempatkan pejabat pemkot dengan prinsip the right man in the right place.
3. Trust (kepercayaan), yakni menumbuhkan bangkitnya kepercayaan publik dengan adanya transparansi baik dalam pengelolaan keuangan maupun manajemen pembangunan kota.
4. Partisipasi, yakni adanya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota. Seperti berkembangnya budaya gotong-royong warga dalam membenahi kampung, menjamurnya kelompok-kelompok kebersihan, green and clean, PAUD, sehingga terjadi sinergi yang produktif dalam pembangunan kota antara pemkot dan warganya. Ini bisa terjadi karena adanya transparansi dan pulihnya kepercayaan. (pri/*)
Sosok Bambang DH
BAMBANG Dwi Hartono yang lebih dikenal dengan sebutan Bambang DH adalah kader murni PDI Perjuangan, dan mulai aktif di Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) sejak SMA. Dia aktif terjun di gerakan PDI Pro-Megawati sejak Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya tahun 1996.
Bambang DH juga ikut mengorganisir berbagai gerakan sepanjang Orde Baru bersama aktivis buruh dan mahasiswa. Dia juga bergabung dan memimpin aksi di Jawa Timur dan Jakarta untuk menumbangkan rezim Orba. Pernah menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, dan saat ini menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Bambang DH tamat S1 di IKIP Negeri Surabaya, jurusan matematika. Selama kuliah, sempat mengajar matematika di berbagai SMA. Lulus sarjana, dia menempuh pendidikan S2 di IKIP Negeri Malang, yang pelaksanaan studinya di IKIP Surabaya dan ITB Bandung. Sambil menyelesaikan S2-nya, Bambang DH diangkat sebagai PNS di IKIP Negeri Semarang (sekarang UNES) tahun 1986 dan keluar dari PNS tahun 1996.
Dari profesi guru, Bambang DH beralih ke jagad politik. Tahun 1996, dia bergabung dengan PDI Pro-Megawati, kini PDI Perjuangan. Kemudian terpilih menjadi Wakil Wali Kota tahun 2000, dan Wali Kota Surabaya selama 2002-2010, lalu menjadi Wakil Wali Kota lagi hasil Pemilukada 2010.
Bambang DH dikenal sebagai wali kota yang sukses. Dia berhasil membangun kembali kota metropolitan ini. Surabaya yang panas dan kumuh, berubah menjadi kota yang semakin tertata rapi, nyaman dan aman. Sejak 2003, ruang publik banyak dibangun, taman-taman kota diperbaiki sehingga makin nyaman. Pendidikan digratiskan untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK, negeri maupun swasta. Bambang DH juga mengalokasikan anggaran pengobatan kesehatan gratis bagi warga miskin, yang tidak terjaring program Jamkesmas.
Bambang DH juga menjalankan program perbaikan kampung, dengan melakukan pavingisasi di hampir semua jalan kampung, memperluas cakupan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Layanan Air Bersih, pembangunan dan perbaikan saluran tepi jalan, trotoar serta pemeliharaan saluran air. Reformasi birokrasi juga dilaksanakan secara konsisten. Berbagai perusahaan daerah diperbaiki sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik. Partisipasi masyarakat di berbagai bidang juga semakin tumbuh dan berkembang. Bambang DH telah berhasil membawa Surabaya menjadi kota metropolitan terbaik di Indonesia.
Apa yang dilakukan Bambang DH adalah meletakkan pijakan sehingga bisa menjadi tumpuan lompatan pembangunan berikutnya. Jadi, penerus Bambang DH tinggal melanjutkan yang sudah dirintisnya.
Setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2010 yang memandang bahwa Bambang DH telah menjabat wali kota dua periode, Bambang DH tidak berminat lagi mengikuti Pilwali Surabaya. Tapi, dari berbagai survei, jika jago PDI Perjuangan dalam Pilwali 2010 tidak melibatkan Bambang DH, diperkirakan kalah. Akhirnya, disimulasikan bagaimana Bambang DH sebagai calon wakil wali kota dengan berbagai alternatif calon wali kota. Setelah dilakukan survei, siapapun cawalinya, asal cawawali-nya Bambang DH, PDI Perjuangan diprediksi menang Pilwali 2010. Dari hasil survei itulah Bambang DH akhirnya menerima penugasan sebagai cawawali.
Setelah Pilwali 2010, Bambang DH mengajukan diri mundur dari jabatannya sebagai wakil wali kota, dengan harapan ada kader PDI Perjuangan lainnya yang menggantikan. Namun DPP PDI Perjuangan tidak pernah menyetujui surat pengunduran dirinya sebagai wawali, sampai akhirnya ditunjuk sebagai calon gubernur (cagub) pada 2013.
Di samping itu, ada keputusan DPP PDI Perjuangan, yang menugaskan semua mantan kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk menjadi caleg dalam Pemilu 2014. Sehingga saat ini Bambang DH tercatat sebagai calon legislatif PDI Perjuangan untuk DPRD Provinsi Jawa Timur dapil 1 (Surabaya-Sidoarjo) nomor urut 2. (pri/*)
Mampu Bangun Komunikasi Secara Egaliter
“KEKUATAN Bambang DH adalah kemampuannya untuk membangun komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat secara egaliter, tanpa melihat latar bekalang mereka; pendukung, teman, bahkan lawan politik sekalipun. Karakter ini saya rasakan sejak saya sering berhubungan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang terjadi di Kota Surabaya.
Tabiat seperti ini jika secara konsisten beliau kedepankan pada masa yang akan datang, maka kepemimpinannya, dalam jabatan apapun akan menjadi jalan kesuksesan untuk memajukan bangsa. Seingat saya, sekecil apapun kepentingan saya untuk berkomunikasi, beliau tidak pernah menolak, termasuk semua SMS yang saya kirimkan pasti dibalas. Sikap inilah di antaranya yang membuat Surabaya selama kepemimpinannya relatif tidak ada gejolak signifikan.”
Dr KH Imam Ghazali Said MA, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya
Terbuka Menerima Ide-ide Masyarakat
“BANYAK diakui, di era Wali Kota Bambang DH, Surabaya bergerak di rel yang benar. Kota metropolitan ini tumbuh sehat, efisien, juga kebijakan pemerintah yang pro bisnis dan investasi, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung pertumbuhan Surabaya sebagai kota jasa dan perdagangan, Bambang DH sangat terbuka menerima ide-ide masyarakat dan dunia usaha, serta membangun kepercayaan dengan mereka. Tapi dia juga tegas dalam penegakan hukum dan aturan, di pihak lain memberi kemudahan pengurusan izin usaha dan investasi. Tumbuhlah iklim yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku usaha.
Di era Bambang DH, investasi meningkat tajam, neraca perdagangan semua surplus, kecuali terhadap Tiongkok minus. Kondisi ideal tersebut karena Wali Kota Surabaya saat itu menerapkan sistem ekologis perkotaan yang berkelanjutan (ecocity), dan berkeadilan (justice city), ekonomi tumbuh secara berkelanjutan (growth city) dan mampu mengembangkan identitas lokal yang kuat (urban cultural identity) melalui ide-ide pembangunan taman kota.”
Dr Ir Jamhadi MBA, Ketua KADIN Kota Surabaya
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS