KEDIRI – Para murid kelas 8 SMP Pawiyatan Kediri tampak berjuang keras menghapal 66 poin kejadian penting dalam kehidupan Bung Karno (BK), mulai hari lahir 6 Juni 1901 hingga 7 November 2012 saat sang Proklamator Kemerdekaan RI itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Hafalan tersulit adalah terkait detail pemberian 26 gelar doktor honoris causa (Dr HC), meliputi tanggal, bidang keilmuan, kota/negara, dan perguruan tinggi yang memberikan.
Lomba pidato (menghafal) biografi BK yang diselenggarakan SMP Pawiyatan, Sabtu (30/4/2016) kemarin, merupakan partisipasi lomba yang digagas Perpustakaan BK di Kota Blitar untuk seluruh siswa SMP dan SMA se-Jatim.
Pemenang lomba akan diangkat menjadi Duta Pustaka BK Blitar dan mendapat tugas ke daerah-daerah lain baik di Jatim maupun di luar Jatim.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eva Kusuma Sundari menilai, lomba pidato ini merupakan strategi yang tepat dalam menjawab kebutuhan generasi muda untuk mengenal pribadi BK sebagai penggali Pancasila Dasar Negara. Bukan sekadar proklamator atau orator.
Mencintai BK dapat menjadi modal untuk mencintai warisannya, yakni Pancasila. Meski demikian, ujar Eva, harus dipastikan bahwa yang paling penting adalah mengetahui dan menegakkan ajaran-ajaran Presiden Pertama RI tersebut BK. Yakni Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Legislator dari dapil 6 Jatim ini menyatakan, memperkenalkan BK dan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945 juga merupakan jawaban tepat bagi banyak temuan riset yg menunjukkan bagaimana ajaran paham radikalisme agama disusupkan ke PAUD, sekolah, kampus dan di tempat-tempat ibadah lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
“Ini berbahaya, karena dari berbagai riset juga ditunjukkan ada perkembangan pola dari simpatisan radikalisme bisa jadi pendukung aktif terorisme,” ujarnya.
Pada pembukaan lomba pidato tersebut, Eva Kusuma Sundari menyerahkan buku Kursus Pancasila Dasar Negara di Istana Negara oleh BK sebagai bahan kajian untuk penjajakan pengintegrasian Pancasila ke dalam Kurikulum Pendidikan di SMP Pawiyatan Doho Kediri.
Sebelumnya, Kepala Sekolah Satriyani Widyawati Rahayu menunjukkan keberhasilan sekolah tersebut dalam Proyek P4GN, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ke dalam kurikulum pendidikan sekolah.
“Sepantasnya keberhasilan tersebut dilanjutkan untuk nilai-nilai Pancasila,” pungkas Eva. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS