SURABAYA – Ceruk suara nahdliyin tampaknya masih diperhitungkan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024. Terbukti, ketiga paslon sepakat menggandeng sosok berpengaruh NU untuk memenangkan pesta demokrasi itu.
Salah satunya pasangan calon (paslon) Risma-Gus Hans. Salah satu kader terbaik PDI Perjuangan itu dipasangkan dengan K.H. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang merupakan tokoh muda NU.
Meski berhadapan dengan lawan NU lainnya, Gus Hans tetap optimis. Menurutnya, secara garis besar NU dan PDI Perjuangan memiliki kesamaan. Bukan hanya dari politik melainkan budaya.
“Saya kira bukan hal yang susah untuk menyatukan antara merah dan hijau karena karakter dan ritualnya sama,” ujar Gus Hans saat dikonfirmasi tim Unit Media, Minggu (8/9/2024).
Ia mencontohkan dalam hal budaya. Gus Hans menyebut nahdliyin terkenal peduli dengan tradisi Nusantara seperti tahlillan, dan tasyakuran, sama seperti PDI Perjuangan yang sejak dulu fokus pada pelestarian budaya dan ruwatan desa.
“Jadi, ketika ditugasi menyatukan merah dan hijau ini mudah-mudahan bukan hal yang susah karena tidak ada kendala psikologis maupun sosiologis antara mereka,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah mulai masif komunikasi dengan berbagai pihak, menguatkan suara di berbagai daerah. Mulai dari komunitas budaya hingga kelompok-kelompok islami.
“Jadi, saya tetap komunikasi dengan komunitas kesenian, dengan pelaku keagamaan yang ada di masyarakat, penggerak ritual, tahlillan,” sebutnya.
Dirinya dan Risma pun rajin turun ke pondok pesantren untuk melakukan tanya jawab dan responnya luar biasa bagus.
Sosok Risma terbukti mampu merangkul semua kalangan termasuk kalangan islami pondok pesantren.
“Menurut saya respon pengurus pondok pesantren saat bertemu Bu Risma di luar dugaan ya. Tidak ada penolakan, terutama pada sosok Bu Risma yang selama ini kan dikenal dengan karakter yang jujur dan tulus dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” tandasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS