MALANG – Bupati HM Sanusi mengatakan, Pemkab Malang serius terkait pengelolaan sampah, sekaligus pengolahannya menjadi lebih bernilai guna.
Dia menyampaikan Kabupaten Malang bersih dan mengolah sampah menjadi sumber energi pembangkit (power plant) dan penunjang sektor pertanian.
“Jadi, dengan didukung konsorsium dari Jerman dan Singapura, Kabupaten Malang bertekad bersih dari sampah. Pengolahan sampah juga bisa jadi sumber energi dan pupuk,” terang Sanusi, saat mengunjungi tempat pembuangan sampah di wilayah Kecamatan Pakis dan Kecamatan Jabung, Rabu (14/8/2024).
Dalam kunjungan ini, hadir pula perwakilan konsorsium, yakni Owner GPT Circular Toby Manners. “Sampah-sampah yang menumpuk dan mencemarkan lingkungan kami bersihkan di titik-titik penumpukan sampah. Sampahnya kami bawa ke TPS 3R,” ujar Sanusi.
Pembersihan ini akan terus dilakukan di 390 desa/kelurahan sehingga Kabupaten Malang terbebas dari tumpukan sampah liar dan menjadi kawasan zero waste. Pembersihan ini dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat sekitar.
“Kerja bareng melibatkan masyarakat, kemudian yang mengangkut sampahnya dari DLH Kabupaten Malang. Kendaraannya didapat dari donor. Alat berat juga sudah disediakan,” bebernya.
Dalam sambutannya yang dialihbahasakan, perwakilan dari Jerman mengungkapkan, yang terpenting dari kegiatan pembersihan sampah ini adalah, bagimana agar tetap terjaga kawasan yang bersih dan rapi, secara bersama-sama pemerintah daerah dengan masyarakat.
Sejauh ini, menurutnya sudah terambil 50 ribu ton sampah dari TPS yang ada untuk diolah. Berikutnya, seperti halnya komitmen Bupati Malang, maka ditargetkan pengurangan sampah di semua wilayah desa se Kabupaten Malang.
“Program pengelolaan sampah ini terbesar di Indonesia. Sebagai informasi, sudah di pick up (diangkut) 50 ribu ton. Dan, akan dilanjutkan pembersihan sampah seperti harapan Pak Bupati untuk 390 desa/kelurahan,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Ahmad Dzulfikar Nurrahman mengungkapkan, kegiatan clean up (bersih sampah) ini sudah diinisiasi Bupati Malang sejak 2022 lalu. Akan tetapi, dulu masih dikerjakan dengan dukungan dari perangkat daerah.
“Kami dari DLH mencoba mencari donor untuk membantu kegiatan ini. Jadi sampai saat ini sudah dilakukan 140 titik clean up. Dari yang awalnya tempat sampah, jadi bersih total. Sudah 180 desa. Targetnya, menyelesaikan di seluruh desa,” terang Dzulfikar.
Donor yang dimaksudkannya adalah dari AEPW, lembaga NGO, seperti konsorsium perusahaan-perusahaan global yang concern terhadap pelestarian lingkungan. Mereka bekerja sama untuk menangani kegiatan-kegiatan lingkungan di seluruh dunia.
Target pembersihan sampah ke depan, lanjutnya, menyeluruh di 390 desa/kelurahan.
Menurutnya, yang menjadi PR bersama bukan pembersihannya, melainkan menjaga supaya tidak kotor lagi. Karena sampah ini urusan seluruh masyarakat.
Ditambahkan Afi, salah satu program Bersih Indonesia ini, pihaknya juga akan mendapat hibah armada. Kalau proyeksinya sesuai target, bisa menyerap 1.000 tenaga kerja pengolah sampah.
Untuk kelembagaan pengelola sampah juga sudah terbentuk yaitu BLUD. Artinya, dengan BLUD ini, sudah bisa melakukan pekerjaan business model. Jadi, dari sampah-sampah yang dikelola bisa digunakan untuk mengurangi operasional yang dikeluarkan pemerintah. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS