Selasa
26 November 2024 | 4 : 40

Abah Sanusi Ingatkan Kepala OPD Tak Main-main dengan Anggaran

pdip-jatim-240728-abah-san

MALANG – Bupati HM Sanusi tak lelah mengingatkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang untuk selalu berinovasi.

Seperti saat membuka rakor pembahasan rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2025-2029 di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (26/7/2027), Sanusi kembali mengingatkannya.

Sanusi mengatakan, kepala OPD harus membuat inovasi-inovasi baru, terutama tentang layanan untuk memudahkan masyarakat.

Dia menyebut, sudah bukan zamannya lagi kepala OPD hanya duduk diam dan menerima laporan saja dari anak buah. “Harus turun, untuk mengetahui hal yang sebenarnya di lapangan,” tandas Sanusi.

Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Abah Sanusi ini pun menekankan kepada seluruh OPD paham perencanaan yang dibuat.

Sanusi menyampaikan itu secara tegas kepada seluruh perangkat daerah dan camat yang hadir pada kegiatan tersebut.

Bukan tanpa alasan, menurut dia masih ada kepala OPD yang tidak paham dengan perencanaan serta program yang dibuat.

“Saya tidak mau lagi nanti saat saya tanya program dan prioritasnya kepala perangkat daerah tidak bisa menjawab. Saya tidak mau lagi kepala daerah hanya mengacu evapor untuk penyusunan perencanaan anggarannya. Nanti saya meminta satu persatu memaparkan, sehingga program Pemerintah Kabupaten Malang ini berjalan sesuai dengan harapan,” ujar dia.

Sanusi juga menegaskan agar kepala OPD tidak main-main dalam pengelolaan anggaran keuangan. Jika masih ada yang main-main, ditegaskan Sanusi pihaknya pun tidak mau bertanggung jawab.

“Ini contohnya perangkat daerah tiba-tiba melakukan pengalihan anggaran. Itu tidak boleh. Itu pelanggaran. Peralihan anggaran dapat dilakukan saat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Dan kedua, perangkat daerah juga tidak bisa terus meminta tambahan anggaran. Meskipun di PAK,” bebernya.

Dia mengatakan permintaan tambah anggaran umumnya disampaikan kepala OPD untuk program-program yang belum atau sedang berjalan.

“Kalau memang itu programnya inovatif, untuk kepentingan masyarakat akan kami penuhi. Tapi, sebaliknya. Jika tidak inovatif, dan tidak untuk kepentingan masyarakat, pasti tidak saya setujui tambahan anggarannya,” ungkap Sanusi.

Pesan terakhir yang dia sampaikan adalah kepala OPD tidak boleh melakukan revisi atau mengubah program dan menganggarkan program tersebut dari anggaran yang sudah direncanakan.

“Masih ditemui itu. Membuat program saat tahun anggaran berjalan. Padahal anggarannya tidak ada. Dan akan dipenuhi biayanya saat PAK. Ini tidak boleh lagi. Sudah ada contohnya. Kemudian diberi sanksi tidak terima dan menggugat. Tidak apa-apa, kami siap untuk melawan gugatan itu,” tegasnya. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...