WONOSARI – Bupati Drs HM Sanusi MM didampingi istri yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Malang Hj Anis Zaida Sanusi menghadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka Haul Eyang Raden Mas Iman Soedjono di area pesarean Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Selasa (16/7/2024) malam.
Dalam kesempatan ini, Sanusi yang mengenakan pakaian Adat Malangan menerima Gunungan Wayang dari Ketua Yayasan Ngesti Gondo, yang kemudian diserahkan kepada dalang Ki Eko Saputro.
Tampak hadir Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Pj. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Malang, Jajaran Kepala OPD Kabupaten Malang, Camat se-Kabupaten Malang, keluarga besar Yayasan Ngesti Gondo serta para sesepuh dan tokoh masyarakat.
Bupati Malang yang akrab disapa Abah Sanusi ini menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam mendukung terselenggaranya Haul Eyang RM. Iman Soedjono.
Karena selain sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu, khususnya Eyang RM Iman Soedjono, kegiatan ini juga menjadi wujud atensi terhadap potensi kepariwisataan Kabupaten Malang di wilayah Gunung Kawi.
Sebagai Informasi, Eyang RM Iman Soedjono adalah seorang bangsawan yang tergabung dengan Laskar Pangeran Diponegoro. Dalam perjalanannya, dua akhirnya memutuskan untuk menetap di Desa Wonosari, tempat gurunya, Eyang Djoego, dimakamkan.
Menurut Sanusi, jasa-jasa RM Iman Soedjono terhadap syiar Islam maupun kehidupan sehari-harinya dalam bermasyarakat yang penuh kerendahan hati menjadi warisan nilai-nilai luhur yang perlu diambil hikmahnya untuk diteladani dan diwariskan ke anak-cucu.
“Sehingga, perjuangan beliau dapat terus hidup dan berkembang tanpa kehilangan jati diri di tengah derasnya arus zaman yang semakin pesat,” kata Sanusi.
Kegiatan ini, sambungnya, juga mengajarkan tentang cara mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui esensi sangkan paraning dumadi dan memayu hayuning banana.
“Di mana konsep sangkan paraning dumadi membawa kita untuk mengenal Tuhan lebih dekat dengan mengetahui dari mana dan ke mana kita akan kembali,” bebernya.
Sedangkan memayu hayuning banana, imbuh Sanusi, berkaitan dengan usaha kita dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan dunia sebagai bekal kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bupati Malang mengharapkan agar peringatan haul kali ini dapat menjadi wadah silaturahmi dalam upaya memperkuat semangat gotong-royong dan ikatan kekeluargaan, sebagai pondasi utama dalam membangun Kabupaten Malang.
Politisi PDI Perjuangan ini pun berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan ditingkatkan pelaksanaannya sebagai upaya menjaga kekayaan khasanah tradisi budaya Kabupaten Malang.
“Mengingat kegiatan semacam ini tidak saja membawa dampak positif bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan, khususnya masyarakat Desa Wonosari dan sekitarnya, namun juga menjadi bagian dari partisipasi aktif kita dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa,” tutup Sanusi. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS