95 % Jalan di Nganjuk Hancur, Marhaen: Tahun Depan Fokus Pembangunan Infrastruktur

Loading

NGANJUK – Wabup Nganjuk Drs H Marhaen Djumadi, SE, MM mengatakan, tahun depan Pemkab Nganjuk fokus pada infrastruktur pembangunan jalan, saluran irigasi dan jembatan. Pasalnya, 95 persen jalan di Kabupaten Nganjuk hancur.

Kedua, kata Marhaen, reformasi birokrasi, untuk menjadi CPNS tanpa biaya alias nol rupiah. Hal ini dilakukan agar anak dari Yu Jah, Yu Jem, Yu Ti, Kang Ran, Kang Jo, Kang Men bisa menjadi PNS.

“Nama saya Marhaen, yang mengandung makna simbul kemiskinan. Kenapa ada Marhaen yang selalu miskin karena kebijakan pemerintah yang tidak pro wong cilik, Marhaen dimiskinkan oleh kebijakan. Karena itu menjadi tantangan bagi pemerintahan Novi-Marhaen ini untuk mengentaskan kemiskinan di Nganjuk melalui kebijakan-kebijakan yang pro dengan wong cilik,” kata Marhaen, kemarin.

Hal itu disampaikan Marhaen, dihadapan 600 petani yang bergabung dalam kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani, kelompok budidaya Ikan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan, Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Pengolah dan Pemasaran di gedung serbaguna Desa Loceret.

Kehadirannya siang itu diundang oleh Ir. Mindo Sianipar anggota DPR RI dapil VIII yang sedang reses di Kabupaten Nganjuk untuk serap aspirasi terhadap konstituennya. Marhaen diundang sebagai kader partai, pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Ketiga, lanjut Marhaen, yakni pembangunan di bidang pendidikan. Di Kabupaten Nganjuk ada 180 ribu warga miskin, sedangkan faktor utama yang mempengaruhi kemiskinan adalah karena kurangnya pendidikan.

Dari data yang ada rata-rata usia produktif di Nganjuk berpendidikan setingkat SMP. Karena itulah Nganjuk menggratiskan SD dan SMP, sedangkan untuk setingkat SLTA pemerintah Nganjuk akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi.

Keempat menurut Marhaen adalah pengikatan bidang kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit, semuanya harus layak, untuk melayani orang sakit agar segera sembuh. Selain fasilitas BPJS, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Surat Keterangan Tidak Mampu dari Desa.

Selain empat sektor tersebut, pemerintahan Novi-Marahain juga memiliki kegiatan Sambang Deso Tilik Rondo yang dilakukan sebulan dua kali. Acara itu dikemas dengan mengajak Organisasi Perangkat Daerah terkait, dan bermalam di rumah-rumah penduduk untuk melihat langsung keluhan masyarakat, biasanya ditandai dengan santunan anak yatim dan janda-janda miskin.

Menurut Marhaen, Nganjuk kedepan butuh banyak support, “Nganjuk ini milik Bapak dan Ibu, bukan milik Bupati dan Wakil, kami Bupati dan Wakil ini hanya kontrak selama lima tahun kepemimpinan, kalau bagus dan cocok baru dilanjut lagi, kalau Bapak Ibu adalah yang punya kepemilikan sah,” ujarnya.

Marhaen juga menyampaikan bahwa sebagai petugas partai, dirinya dan Bupati Novi mengucapan terima kasih atas perjuangan dan dukungan dalam Pilkada lalu. Selain itu, Marhaen juga memohon doa restu agar dalam kepemimpinan Novi-Marhaen ini bisa istiqomah, amanah, dan barokah. (endik)