MALANG – Sudah 100 hari berlalu, Kabupaten Malang memiliki pemimpin baru dengan visi dan misi Malang Makmur. Di bawah kepemimpinan H.M Sanusi dan Didik Gatot Subroto yang merupakan kader PDI Perjuangan, pada tanggal 26 Februari 2021 mereka berdua dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Malang.
Memasuki 100 hari kerja beragam inovasi, program, dan kebijakan telah direalisasikan. Penataan sektor birokrasi dan infrastruktur, terangnya, menjadi perhatian utamanya untuk segera diselesaikan, untuk mempercepat dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kabupaten Malang.
“Pertama itu penataan di birokrasi agar pelayanan publiknya itu cepat dan mudah, utamanya di perizinan sudah kita bentuk Mall Pelayanan Publik itu terutama, dan juga untuk infrastruktur di masa pandemi Covid-19. Saya canangkan agar jalan-jalannya sudah mulai baik dan ini mulai dikerjakan,” beber Bupati Malang H.M Sanusi saat di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (8/6/2021).
Sebagai bentuk optimalisasi pelayanan publik kepada masyarakat, pihaknya telah membuat inovasi berupa Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Dukcapil. Melalui ATM Dukcapil ini masyarakat yang hendak mengurus keperluan administrasi kependudukan langsung diproses dan tanpa melewati serangkaian proses yang berbelit-belit.
“Sehingga masyarakat yang membutuhkan tentang catatan sipil, KTP, akta kelahiran, KK, itu cukup datang ke kecamatan. Disitu mencet dan bisa cetak sendiri, sudah 3 menit selesai,” bebernya.
Hasil-hasil kerja kerasnya selama 100 hari kerja ini, mulai menunjukkan respon yang positif.
Sanusi menuturkan, dalam 100 hari dirinya menjabat, sudah ada 3 proyek besar yang sudah terealisasi dan berjalan di Kabupaten Malang. Mulai dari masuknya investor Perancis yang mendirikan pabrik pengolahan ragi, berdirinya hotel bintang 4, kelanjutan pembangunan jalan tol, dan peningkatan status jalan di wilayah Kabupaten Malang.
Tidak lupa, bupati dari PDI Perjuangan ini juga mendorong tumbuhnya ekonomi di tiap-tiap desa. Melalui program One Village One Product, One Village One Destination, Sanusi berharap dapat memacu kemandirian desa dalam mengembangkan sektor usaha dan pariwisata.
“Bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang dengan BUMDes dengan UKM dan IKM yang ada di desa-desa, itu supaya berkembang dengan pesat sehingga nanti itu perekonomian di pedesaan bangkit,” ujar politisi yang akrab disapa Abah Sanusi tersebut.
Termasuk juga, bagaimana Pemerintah Kabupaten Malang tengah mendorong peningkatan hasil komoditas sektor hortikultura melalui program-program peningkatan ekonomi dan pelatihan kepada para petani.
“Termasuk pengembangan alpukat pameling, padi, dan pisang raja serta mulia yang kemarin sempat diresmikan oleh presiden. Jadi sudah berkembang dan berikan kemudahan investasi,” terangnya.
Setelah menjalani 100 hari kerja sebagai bupati, fokus utamanya adalah menyelesaikan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Malang di bulan Juni ini. RPJMD ini akan menjadi dasar bagi Pemkab Malang menjalankan berbagai kebijakan dan program kerja untuk kesejahteraan masyarakat.
“Untuk pembangunan 5 tahun, maka pembangunan yang akan kita prioritaskan adalah pendidikan di mana itu menjadi tujuan nasional untuk meningkatkan menjadi SDM unggul. Yang kedua bidang kesehatan supaya semua masyarakat mendapatkan pelayanan yang prima,” imbuhnya.
Kedepan, setelah 100 hari kerja kepemimpinan sebagai Bupati Malang bersama dengan Didik Gatot Subroto selaku Wakil Bupati berbagai pekerjaan rumah sudah menanti untuk diselesaikan.
Segenap perhatian, pikiran, waktu benar-benar dicurahkan untuk bisa merealisasikan janjinya sebagai Bupati dalam rangka mewujudkan Malang Makmur. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS