Risma-Whisnu Siapkan Sirkuit Berkelas Internasional

Loading

pdip jatim - Risma - GOR Bung TomoSURABAYA – Kawasan Surabaya Barat menjadi bidikan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, sebagai lokasi penyaluran hobi trek-trekan anak-anak muda, khususnya yang lebih berorientasi kepada kegiatan olahraga. Cawali-cawawali nomor urut dua ini sudah menyiapkan pembangunan sirkuit berkelas internasional di kawasan sekitar GOR Bung Tomo.

Rencana pembangunan sirkut balap botor di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal ini sudah digagas pasangan Risma-Whisnu, sejak masih memimpin Surabaya. Targetnya, tahun 2017 pembangunan arena balap yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 160 miliar ini akan rampung.

“Kita bangun sirkuit ukuran internasional. Biar anak-anak kita yang punya bakat, bisa juga bermain di sirkuit itu. Biar nanti muncul pembalap-pembalap berbakat dari Surabaya,” ucap Risma, Rabu (18/11/2015).

Awalnya, sebut Risma, ide membangun sirkuit ini untuk menyediakan tempat bagi para anggota komunitas motor, yang selama ini menjadikan jalan umum sebagai arena balap liar. Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mengaku prihatin dengan adanya balapan motor liar yang tidak hanya di satu lokasi, terutama saat malam minggu.

Padahal, jelas Risma, di antara penggemar trek-trekan itu banyak juga yang memiliki orientasi positif. Sehingga, tambah dia, perlu disediakan tempat untuk balapan motor.

Dengan adanya sirkuit di kawasan Benowo ini, lanjut Risma, nantinya juga bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya. Perekonomian masyarakat Surabaya Barata pun diyakini akan terdongkrak dengan adanya sarana dan prasarana lengkap di GOR Bung Tomo.

“Nanti, juga sudah tidak ada lagi daerah pinggiran. Dengan adanya pemerataan pembangungan, termasuk seperti pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat, kalau sudah jadi, semua daerah-daerah pinggiran masuk pusat kota. Perputaran ekonominya juga harus jalan,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Syaifuddin Zuhri mengapresiasi ide pembangunan sirkuit yang digagas Risma-Whisnu. Kata dia, pembangunan sirkuit ini sudah direncanakan sejak pasangan yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) di Pilwali Surabaya 2015 ini masih memimpin.

‎”Saya sangat setuju. Kami dari Komisi C ikut memperjuangkan sirkuit ini. Karena apa? Selama ini olahraga seperti sepak bola difasilitasi. Di beberapa kampung dianggarkan pembangunan lapangan futsal. Sementara anak-anak yang berbakat di bidang balap motor kurang diperhatikan, sehingga banyak terjadi balapan-balapan liar di Surabaya,” kata politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Kaji Ipuk ini.

Dengan adanya sirkuit bertaraf internasional ini, lanjut dia, diharapkan sudah tidak ada lagi polisi-polisi yang merazia balapan liar, juga tidak ada lagi berita kecelakaan karena balapan liar.

“Bakat anak-anak muda di Surabaya juga bisa disalurkan dengan baik, tanpa harus mengganggu ketertiban jalan raya. Makanya, saya selaku Ketua Komisi C akan terus mengawal rencana ini,” sambungnya.

Tahun ini, imbuh Kaji Ipuk, sudah dianggarkan Rp 3 miliar untuk pengurukan lokasi. “Di tahun anggaran 2016, sudah kita anggarkan lagi Rp 16 miliar untuk tahap fisiknya. Targetnya, 2017 sudah selesai, dan mulai bisa difungsikan. Dengan ini, juga bisa menambah PAD Surabaya, dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak,” pungkasnya. (goek)