PDIP dan Ikhwanul Muballighin Inisiasi Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara

Loading

JAKARTA – PDI Perjuangan dan Ikhwanul Muballighin akan menginisiasi pencanangan Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara. Rencananya, gerakan tersebut dicanangkan pada Ramadan mendatang.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai pertemuan tertutup antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Ikhwanul Muballighin Mujib Khudori, di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

“Ibu Mega menerima pimpinan Ikhwanul Muballighin. Ini merupakan kunjungan balasan, sebelumnya berdialog di Masjid Istiqlal dalam rangka dicanangkannya Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara,” ujar Hasto.

Hasto menjelaskan, sebagai partai yang berdasarkan ideologi Pancasila, PDI-P berupaya untuk terus membangun dialog dengan semua pihak.

Terlebih, jelas dia, PDI-P memiliki sayap organisasi, yakni Baitul Muslimin Indonesia, yang memiliki visi mewujudkan Islam Nusantara yang berkemajuan.

“PDI-P sebagai partai yang berdasarkan ideologi Pancasila terus membangun dialog,” ucap Hasto.

Selain itu, lanjut Hasto, PDI-P melalui pemerintahan Presiden Joko Widodo juga mendukung gerakan Hari Santri 22 Oktober. Ini sebagai bentuk pengakuan peran umat Islam dan para santri dalam membela bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Ikhwanul Muballighin Mujib Khudori mengapresiasi keinginan PDI-P untuk bekerja sama.

Menurut Khudori, pencanangan Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara sangat penting dilakukan untuk memberikan pemahaman bahwa mencintai negara merupakan bagian dari ajaran Islam.

“Mencintai negara itu bagian dari ajaran agama. Cinta negara itu bagian dari iman, karena kita lahir kecil dan besar di Indonesia,” kata Khudori. ”

Oleh karena itu Ikhwanul Muballighin berkepentingan untuk menjaga, mengingat negara kita ini yang sudah damai, tenteran nyaman lestari, dan diridhai Allah SWT,” ucap dia. (kompas)