BLITAR – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno “Putera Sang Fajar” di Kota Blitar, Selasa (6/6/2017).
Jalan pertigaan Soedanco Supriyadi, Imam Bonjol, Malang-Blitar, dibanjiri ribuan orang. Mereka menghadiri acara peresmian patung Bung Karno di pertigaan tersebut.
Didampingi Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Megawati melakukan pengguntingan pita sebagai pertanda peresmian patung tersebut.
Megawati dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan, mengingat sosok Bung Karno, teringat pula akan masa-masa pasang surutnya perjalanan bangsa dan negara ini.
Dimana Bung Karno termasuk tokoh bangsa yang menggali nilai-nilai luhur asli Indonesia. “Yang dicetuskan pada 1 Juni 1945 kemudian dinamakan Pancasila,” kata Megawati.
Baca: Peringatan Bulan Bung Karno Akan Rutin Digelar di Kota Blitar
Namun, dalam perjalanannya, Pancasila sebagai sebuah ideologi yang terbuka dan toleran terus digoyang. Bahkan termasuk penggali Pancasila itu sendiri pernah dipenjarakan.
“Sekarang muncul lagi. PDI Perjuangan yang jelas-jelas dalam AD/ART partai adalah berideologi Pancasila, diisukan berideologi komunis,” kata Megawati.
Karena isu-isu yang beredar tersebut, Megawati meminta kepada hadirin dan seluruh rakyat Indonesia untuk kembali membuka lembar sejarah kelahiran Pancasila.
“Agar bangsa ini tidak sibuk mengurusi isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan agar bangsa ini bisa konsentrasi berjalan menuju bangsa yang adil makmur seperti amanat Pancasila,” tuturnya. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS