Megawati: Kader PDIP Wajib Bantu Rakyat Tanpa Melihat Agama, Suku dan Politik

Loading

JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada kader partai untuk siap siaga membantu korban bencana di seluruh pelosok Tanah Air.

Seluruh kader PDI Perjuangan, sebut Megawati, ditakdirkan membantu rakyat tanpa memandang latar belakang agama, suku dan politik.

Instruksi itu disampaikan Megawati saat menutup pelatihan pencarian dan pertolongan yang diikuti 1.000 kader Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Megawati menjelaskan, Baguna merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan yang ditugaskan secara khusus untuk terjun ke lokasi bencana.

“Tim SAR dari Baguna PDI Perjuangan adalah tim yang siap hadir pertama kali di setiap wilayah bencana tanpa memandang agama suku dan juga afiliasi politik,” kata Megawati.

Megawati menjelaskan, kemanusiaan tidak pernah mengenal sekat atau latar belakang agama, suku, ras dan politik. Oleh karena itu, kata Megawati, membantu rakyat yang terkena musibah bencana merupakan kewajiban dan kesadaran dari setiap kader PDI Perjuangan.

“Setiap kader Baguna PDI Perjuangan hadir di tengah rakyat, semangat membantu rakyat tanpa pamrih, dengan tulus ikhlas, dan terus membangun semangat rakyat yang menjadi korban bencana. Kader harus hadir ditengah rakyat, tanpa pernah membedakan suku, agama, status sosial, bahkan pilihan partai politiknya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita ihwal pembentukan Baguna sebagai organisasi sayap partai di bidang kemanusiaan pada tahun 2005.

Menurutnya, pembentukan Baguna tak lepas dari pengalaman dan kontribusinya menggagas pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) tahun 2001 dan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 2002.

“Saya memandang bahwa partai pun memilik tanggung jawab sosial, tanggung jawab kemanusiaan dan harus hadir di tengah rakyat ketika bencana terjadi. Karena itulah Baguna saya bentuk. Baguna telah menjalankan berbagai operasi kemanusiaan, dan PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memiliki badan penanggulangan bencana,” katanya.

Dalam pidatonya, Megawati meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk siap dan siaga merespons panggilan rakyat yang terkena musibah bencana. Siap dan siaga yang dimaksud adalah pertama kali tiba dan mengulurkan bantuan di lokasi bencana.

“Sebab, PDI Perjuangan sadar bahwa Indonesia adalah wilayah rawan bencana. Oleh karena itu perlu menyiapkan tim yang siap melakukan upaya penyelamatan. Siap dan siaga untuk terjun ke lokasi membantu rakyat yang membutuhkan uluran tangan kita,” kata Megawati.

Permintaan Megawati tersebut langsung disambut hangat seluruh kader Baguna PDI Perjuangan. Seluruh peserta pelatihan menyatakan kesanggupan mereka untuk terjun ke lokasi-lokasi bencana, membantu rakyat yang sedang terkena musibah.

Untuk tahun ini, materi diklat yang diberikan kepada seluruh kader Baguna PDI Perjuangan terkait medical first responder (penolong yang pertama kali tiba di lokasi kejadian yang memiliki kemampuan medis) dan water rescue (pertolongan di air).

Sasaran pelatihan adalah terbentuknya kemampuan potensi SAR bagi Baguna PDI Perjuangan yang andal, cepat dan aman dalam pencarian dan pertolongan.

Kader-kader Baguna yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) SAR sejak 17-23 November 2017 itu antara lain berasal dari Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan Kalimantan.

Dalam acara itu, Megawati didampingi Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda Muhammad Syaugi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.  (goek)