Hadapi Era Digital, Pramono Anung Berharap Koperasi Sesuaikan Konsep

Loading

JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, koperasi merupakan kekuatan utama ekonomi Indonesia. Hal ini ketika menghadapi krisis ekonomi tahun 1997 dan 2008, ekonomi Indonesia tetap bisa survive karena peran koperasi yang begitu dominan.

“Kenapa ini terjadi? Karena kita tahu bahwa koperasi itu telah menjadi tiang utama dari ekonomi kita secara nasional,” kata Pramono Anung, menyambut Hari Koperasi Nasional, yang jatuh pada 12 Juli.

Menurut Seskab, ibarat dalam aliran darah, koperasi merupakan urat nadi utama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama di bidang ekonomi.

Karena itu, lanjut Seskab, pemerintah tentunya harus memfasilitasi, menjaga, dan membuat koperasi bisa tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Namun dalam era digital saat ini, mantan Sekjen PDI Perjuangan ini mengakui, koperasi tidak hanya perlu melakukan modernisasi, tetapi juga harus menyesuaikan cara berpikir, konsep, dan pendekatan.

“Koperasi harus masuk pada wilayah itu, semakin dekat antar konsumen di mana pun berada dengan koperasi maupun dengan produsen kita,” tuturnya.

Dia meyakini, kalau bisa me-manage dengan baik, dan masuk dengan menggunakan digital sebagai sarana untuk itu, maka koperasi akan menjadi semakin kuat, semakin besar sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik.

Karena sudah menjadi tiang dan urat nadi dari pertumbuhan ekonomi bangsa, Pramono Anung berharap para penggiat koperasi tidak boleh mundur.

“Kita harus menatap ke depan dan masa depan bangsa ini sebagian besar tentunya adalah peran koperasi, baik itu pada skala menengah, kecil, dan besar,” tegasnya.

Pramono meyakini, dengan dukungan dan fasilitasi pemerintah, koperasi nasional ke depan akan semakin baik. (goek)