JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan doa untuk Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang berulang tahun ke-72 pada Rabu (23/1/2019). Ultah Ketua Umum PDI Perjuangan itu dirayakan di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat.
“Dalam hari yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-71 plus 1, dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada beliau dan Allah selalu memberikan kebahagiaan kepada Bu Megawati Soekarnoputri,” kata Jokowi.
Baca: Libatkan Milenial, PDIP Gelar Gebyar Kebudayaan di Ultah Megawati
Diketahui penyebutan “71 plus 1” pada usia Megawati merupakan kelakar dari Cak Lontong pada saat acara berlangsung. Cak Lontong mengaku, agak sulit menyebutkan angka 2 sehingga dia menyebut usia Megawati adalah “71 plus 1”.
Jokowi hadir di Puri Agung, Grand Sahid Jaya, tempat acara berlangsung, bersama Wapres Jusuf Kalla. Sejumlah menteri yang masuk dalam jajaran Kabinet Gotong Royong saat Megawati menjadi presiden, juga tampak hadir.
Selain menteri Kabinet Gotong Royong, hadir juga mantan wakil presiden Hamzah Haz dan Try Sutrisno. Para tokoh tersebut saling berjabat tangan dan berpelukan.
Baca juga: Ini, Hadiah Ultah Megawati dari Menteri Kabinet Gotong Royong
Perayaan ulang tahun Megawati itu diisi dengan penampilan tari-tarian yang menggabungkan unsur khas Indonesia dengan gaya modern. Selain itu, digelar pula drama musikal dari kelompok Swara Gembira.
Budayawan Butet Kertaradjasa serta duo komedian Cak Lontong dan Akbar ikut memeriahkan acara yang juga dihadiri sejumlah menteri di Kabinet Kerja tersebut.
Mega mengatakan sebenarnya tahun ini dia tidak ingin merayakan ulang tahunnya. “Saya memang tadinya ndak mau lagi ngundang banyak tamu. Saya maunya leyeh-leyeh,” kata dia.
Namun, dia didorong untuk merayakannya dengan anak-anak muda. Alasannya karena banyak anak muda yang ingin mengungkapkan ekspresi mereka.
Pada penghujung acara, Megawati memotong nasi tumpeng. Megawati menyerahkan potongan yang pertama kepada Jokowi. Potongan kedua diserahkan kepada Jusuf Kalla.
Di sela acara, juga dilakukan peluncuran buku “The Brave Lady”. Buku ini berisi tentang testimoni para mantan Menteri Kabinet Gotong Royong terhadap Megawati.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, buku “The Brave Lady” mengungkapkan cara pandang menteri Kabinet Gotong Royong terhadap kepemimpinan Megawati. “Seluruh dinamika dan dialektika atas berbagai persoalan bangsa dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri disajikan dalam buku The Brave Lady,” ujar Hasto. (goek)