Bertemu Aisyiyah Ponorogo, Puti Guntur: Guru Swasta Dapat Tunjangan

Loading

PONOROGO – Pasangan Cagub-cawagub Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno berkomitmen mensejahterakan para guru honorer sekolah di seluruh Jawa Timur. Komitmen itu disampaikan Puti di sela silaturahmi pimpinan dan aktivis Aisyiyah serta tokoh-tokoh Muhammadiyah di Ponorogo, kemarin.

Saat dialog, Nur Hamid, guru SMA Aisyiyah 1 Ponorogo mengatakan, aspirasi para guru swasta saat ini kurang diperhatikan pemerintah.

Padahal, lanjut dia, keberadaan guru honorer bagaimanapun juga ikut mencerdaskan anak bangsa, sehingga keberadaannya juga perlu disamakan seperti Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Menyikapi hal itu, Puti Guntur mengatakan, pihaknya sudah membicarakan masalah tersebut dengan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Bahkan, lanjut dia, pemberian tunjangan fungsional kepada guru swasta itu juga dihitung dalam politik anggaran Jawa Timur.

“Kami sudah mendorong dan itu dalam politik anggaran APBD Jawa Timur, setelah dihitung bisa meng-cover (pemberian tunjangan),” ucap dia.

Hanya saja, tambah Puti, tunjangan itu akan diberikan secara bertahap. “Di dalam politik anggaran pencairannya dibuat bertahap. Itu tetap bisa disisihkan untuk tunjangan guru swasta,” jelasnya.

Di acara silaturahmi itu, Puti juga mengemukakan bahwa seluruh program kerja yang disusun Gus Ipul dan dirinya, sepenuhnya didedikasikan untuk seluruh rakyat Jawa Timur.

“Kami ingin, Jawa Timur semakin kuat persaudaraannya, penuh gotong-royong, dan bergerak maju,” kata Puti.

Cucu Bung Karno itu mengemukakan rencana menyusun forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) khusus untuk perempuan.

“Perempuan itu bagaikan dua kepak sayap. Lelaki harus mendorong perempuan, begitu juga sebaliknya. Saya yakin jika itu berjalan Jawa Timur akan makmur,” ujar Puti.

Dengan Musrenbang perempuan, kata dia, maka elemen-elemen perempuan di seluruh Jawa Timur bisa terlibat dalam perencanaan kebijakan pemerintahan.

“Musrenbang perempuan adalah kami, Gus Ipul-Mbak Puti, untuk mewadahi gagasan perempuan,” jelasnya.

Dia juga mengemukakan banyak hal, terkait rencana kerja ke depan. Seperti pendidikan gratis bagi SMA/SMK Negeri dan siswa-siswa miskin di sekolah-sekolah swasta dan madrasah.

Kehadiran Mbak Puti disambut hangat jajaran pengurus dan aktivis Aisyiyah, serta pimpinan Muhammadiyah Ponorogo. Pertemuan Puti Guntur dengan pengurus Aisyiyah Ponorogo ini merupakan yang kedua kalinya.

“Kehadiran Mbak Puti akan mewujudkan politik yang bernilai,” kata Hj. Titi Listyorini, Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Ponorogo.

Titi mengatakan, para anggota Aisyiyah adalah pemilih-pemilih cerdas. “Kita benar-benar sudah bisa memilih sesuai hati nurani di tanggal 27 Juni nanti. Insya Allah nanti ada pemimpin terbaik di Jawa Timur,” tuturnya. (goek)