SURABAYA – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya mulai membenahi kepengurusan hingga tingkat anak ranting (tingkat RW). Dipimpin ketuanya, Adi Sutarwijono, DPC Surabaya bakal banyak merangkul kalangan milenial dan kaum perempuan untuk mengisi kepengurusannya.
“Penyusunan kepengurusan PDI Perjuangan di tingkat Anak Ranting, Ranting (kelurahan), serta pengurus anak cabang/PAC (kecamatan), harus melibatkan anak-anak muda, kaum milenial, remaja masjid, karang taruna, mahasiswa, anak muda pegiat kampung,” kata Adi, Kamis (16/1/2020).
Kewajiban rekrutmen dalam konsolidasi organisasi itu, sebutnya, dipayungi Peraturan PDI Perjuangan Nomor 9/2019 yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Di dalam peraturan partai tersebut, jelas Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, ada ketentuan bahwa rekrutmen kepengurusan di tingkat Anak Ranting, Ranting, dan PAC PDIP harus memberi ruang bagi anak-anak muda.
“Sehingga, susunan kepengurusan PDIP ke depan memiliki chemistry menarik. Yakni, antara kader senior berpengalaman dan anak-anak muda energik, sadar teknologi, dan mewakili semangat zaman,” jelas Awi.
Dengan masuk kepengurusan PDIP, anak-anak muda diharapkan bisa terlibat dalam kegiatan positif yang berdampak nyata bagi masyarakat. “Bahkan, kawan-kawan muda bisa langsung terlibat mewujudkan kebijakan yang bikin Surabaya dan anak mudanya tambah hebat,” ujarnya.
Politisi yang juga Ketua DPRD Surabaya ini menambahkan, rekrutmen akan membuat PDIP menghadapi Pilkada Surabaya 23 September 2020 dengan struktur kepengurusan baru yang makin matang sekaligus energik.
“Kami mengerjakan pembaruan kepengurusan dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila. Kami sudah sosialisasi, bahwa pengambilan keputusan hanya melalui musyawarah mufakat. Kami tidak mengenal demokrasi voting,” terang Awi.
Dia berharap rekrutmen anak-anak muda membuat PDIP mempunyai daya dobrak hebat. Anak-anak muda itu menghadirkan energi yang masih segar, sadar teknologi, dan mewakili sikap-sikap kritis.
Untuk mensosialisasikan rekrutmen anak muda tersebut, PDIP Surabaya sudah membuat poster sosialisasi khas milenial. ”Semua proses rekrutmen ini, mulai dari bikin poster sampai nanti pemberkasan, akan ditangani anak-anak muda,” paparnya.
Selain di struktur pengurus kepartaian, PDIP juga memiliki organ-organ khas anak-anak muda, seperti Taruna Merah Putih, Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi), dan BMI (Banteng Muda Indonesia).
“Ada spirit untuk menegaskan PDI Perjuangan sebagai partainya anak muda. Mereka akan menjadi calon pemimpin di masa mendatang. Apalagi Pemilu 2024, jumlah pemilih anak muda begitu besar. Kategori pemilih ini hanya bisa ditembus oleh generasi yang sezaman, yang membawa semangat kekinian,” jelasnya.
Selain anak-anak muda, PDIP juga membuka pintu lebar bagi kaum perempuan untuk bergabung. “Bagi kaum perempuan yang ingin mengabdi melalui jalur politik, PDI Perjuangan membuka pintu lebar-lebar,” kata Awi.
Di struktur kepengurusan tingkat Kota Surabaya, PDIP memberi porsi 30 persen bagi kaum perempuan. Begitu pula di DPRD Surabaya, PDIP menempatkan 5 perempuan dari 15 kursi, atau setara 33 persen.
“Tahun 2010, PDI Perjuangan juga berhasil mengusung Bu Risma sebagai Wali Kota perempuan pertama di Surabaya,” tandas mantan wartawan ini. (goek)