Bekas Kerajaan Besar, Situs Sekaran Ikon Baru Kabupaten Malang

Loading

MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno mengatakan, Situs Sekaran di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, merupakan ikon baru Kabupaten Malang.

“Situs Sekaran adalah tempat bersejarah yang pernah hilang dan kini sudah ditemukan kembali. Makanya situs Sekaran merupakan ikon baru bagi Kabupaten Malang,” kata Untari, Senin (10/2/2020).

Menurut Untari, Situs Sekaran merupakan penanda kejayaan masa lalu. Sebagaimana kejayaan Kerajaan  Singosari, ini sekaligus menunjukkan kalau dulu di Kabupaten Malang ini, ada kerajaan besar.

“Dalam tatanan sejarah di masa kejayaannya Kerajaan Singosari ini merupakan kerajaan besar yang amat sangat disegani. Karena itu, sebagai generasi muda harus bangga mengingat sejarah tersebut,” tambah wanita yang juga Ketua Umun Dekopin Pusat itu.

Generasi yang baik, lanjut Sri Untari adalah generasi yang tidak melupakan sejarah. Sebagaimana dipesankan oleh Plokamator RI  Bung Karno.

“Bung Karno, selalu bilang bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah,” tandasnya.

Karena itu, tambah Untari, nilai-nilai sejarah peradaban dan kebudayaan bangsa Indonesia itu harus tetap dilestarikan.

“Saya titip kepada Pemerintah Kabupaten Malang untuk memberikan perhatian kepada Situs Sekaran dan situs-situs lain yang mungkin ditemukan, kedepan pemeliharaan situs secara baik tidak saja akan mengingatkan generasi muda akan kejayaan masa lalu, tapi juga bisa berdampak secara ekonomi bagi masyarakatnya,” urai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.

Dia berkeyakinan pemeliharaan situs yang baik, akan mengundang wisatawan untuk datang dan melihat situs tersebut. Kunjungan wisata akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakatnya.

Diketahui, Situs Sekaran yang berada tidak jauh dari proyek Tol Malang-Pandaan, sudah ditemukan sejak Maret 2019 lalu. Pada Minggu (9/2/2020), sejumlah pihak melakukan bersih-bersih situs.

Selain itu, juga digelar tasyakuran dimulainya pembangunan atap dan dinding penguat Situs Sekara.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, progres pengerjaan selanjutnya adalah pembuatan atap untuk melindungi Situs Sekaran agar tidak rusak. Direncanakan, proses pengatapan itu akan selesai pada bulan Maret depan. (set)